BAB I
PENDAHULUAN
1.
ABK (Anak
Berkebutuhan Khusus)
Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK) adalah anak yang mengalami kelainan sedemikian rupa
baik fisik, mental, sosial maupun kombinasi dari ketiga aspek tersebut,
sehingga untuk mencapai potensi yang optimal ia memerlukan Pendidikan luar
biasa(PLB).
PLB merupakan
pendidikan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan pendidikan ABK. Adapun yang
dirancang dalam PLB adalah kelas, program dan layanannya. Sehingga PLB dapat
diartikan juga sebagai Spesial kelas, program atau layanan yang dirancang untuk
memenuhi kebutuhan pendidikan Anak luar biasa.
ABK bisa
memiliki masalah dalam sensorisnya, motoriknya, belajarnya, dan tingkah
lakunya. Semua ini mengakibatkan terganggunya perkembangan fisik anak. Hal ini
karena sebagian besar ABK mengalami hambatan dalam merespon rangsangan yang
diberikan lingkungan untuk melakukan gerak, meniru gerak dan bahkan ada yang
memang fisiknya terganggu sehingga ia tidak dapat melakukan gerakan yang
terarah dengan benar.
Di satu sisi,
Anak luar Biasa harus dapat mandiri, beradaptasi, dan bersaing dengan orang
normal, di sisi lain ia tidak secara otomatis dapat melakukan aktivitas gerak.
Secara tidak disadari akan berdampak kepada pengembangan dan peningkatan
kemampuan fisik dan keterampilan geraknya. Pendidikan jasmani bagi ABK
disamping untuk kesehatan juga harus mengandung pembetulan kelainan fisik.
Dengan uraian
di atas maka jelas bahwa Pendidikan jasmani yang diadaptasi dan dimodifikas
sesuai dengan kebutuhan, jenis kelainan dan tingkat kemampuan ABK merupakan
salah satu factor yang sangat menentukan dalam keberhasilan Pendidikan bagi
ABK. Keberhasilan ini akan terwujud baik pada PLB dalam bentuk kelas khusus,
program khusus, maupun dalam bentuk layanan khusus di SD biasa maupun di tiap
jenjang sekolah biasa lainnya.
BAB II
ISI
1. Pengertian pendidikan jasmani adaptif
Secara mendasar
pendidikan jasmani adaptif adalah sama dengan pendidikan jasmani biasa.
Pendidikan jasmani merupakan salah satu aspek dari seluruh proses pendidikan
secara keseluruhan.
Pendidikan
jasmani adaptif merupakan suatu sistem penyampaian layanan yang bersifat
menyeluruh (comprehensif) dan dirancang untuk mengetahui, menemukan dan
memecahkan masalah dalam ranah psikomotor.
Hampir semua jenis
ketunaan ABK memiliki problem dalam ranah psikomotor. Masalah psikomotor
sebagai akibat dari keterbatasan kemampuan sensomotorik, keterbatasan dalam
kemampuan belajar. Sebagian ABK bermasalah dalam interaksi sosial dan tingkah
laku. Dengan demikian dapat dipastikan bahwa peranan pendidikan jasmani bagi
anak berkebutuhan khusus (ABK) sangat besar dan akan mampu mengembangkan dan
mengkoreksi kelainan dan keterbatasan tersebut.
2. Ciri dari program pengajaran penjas Adaptif
2. Ciri dari program pengajaran penjas Adaptif
Sifat program
pengajaran pendidikan jasmani adaptif memiliki ciri khusus yang menyebabkan
nama pendidikan jasmani ditambah dengan kata adaptif. Adapun ciri tersebut
adalah:
1. Program Pengajaran Penjas adaptif disesuiakan dengan jenis dan karakteristik kelainan siswa.
Hal ini dimaksutkan
untuk memberikan kesempatan kepada siswa yang berkelainan berpartisipasi dengan
aman, sukses, dan memperoleh kepuasan. Misalnya bagi siswa yang memakai korsi
roda satu tim dengan yang normal dalam bermain basket, ia akan dapat
berpartisipasi dengan sukses dalam kegiatan tersebut bila aturan yang dikenakan
kepada siswa yang berkorsi roda dimodifikasi. Demikian dengan kegiatan yang
lainnya. Oleh karena itu pendidikan Jasmani adaptif akan dapat membantu dan
menolong siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
2. Program
Pengajaran Penjas adaptif harus dapat membantu dan mengkoreksi kelainan yang
disandang oleh siswa.
Kelainan pada
Anak luar Biasa bisa terjadi pada kelainan fungsi postur, sikap tubuh dan pada
mekanika tubuh. Untuk itu, program pengajaran pendidikan Jasmani adaptif harus
dapat membantu siswa melindungi diri sendiri dari kondisi yang memperburuk
keadaanya.
3. Program
Pengajaran Penjas adaptif harus dapat mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
jasmani individu ABK.
Untuk itu
pendidikan Jasmani adaptif mengacu pada suatu program kesegaran jasmani yang
progressif, selalu berkembang dan atau latihan otot-otot besar. Dengan demikian
tingkat perkembangan ABK akan dapat mendekati tingkat kemampuan teman
sebayanya.
Apabila program
pendidikan jasmani adaptif dapat mewujudkan hal tersebut di atas. maka
pendidikan jasmani adaptif dapat membantu siswa melakukan penyesuaian sosial
dan mengembangkan perasaan siswa memiliki harga diri. Perasaan ini akan dapat
membawa siswa berprilaku dan bersikap sebagai subjek bukan sebagai objek di
lingkungannya.
3. Tujuan pendidikan jasmani adaptif.
Sebagaimana
dijelaskan di atas betapa besar dan strategisnya peran pendidikan jasmani
adaptif dalam mewujudkan tujuan pendidikan bagi ABK, adapun tujuan pendidikan
Jasmani adaptif bagi ABK sebagai berikut:
·
Untuk menolong
siswa mengkoreksi kondisi yang dapat diperbaiki.
·
Untuk membantu
siswa melindungi diri sendiri dari kondisi apapun yangmemperburuk keadaannya
melalui Penjas tertentu.
·
Untuk memberikan
kesempatan pada siswa mempelajari dan berpartisipasi dalam sejumlah macam olah
raga dan aktivitas jasmani, waktu luang yang bersifat rekreasi.
·
Untuk menolong
siswa memahami keterbatasan kemampuan jasmani dan mentalnya.
·
Untuk membantu
siswa melakukan penyesuaian social dan mengembangkan perasaan memiliki harga
diri.
·
Untuk membantu
siswa dalam mengembangkan pengetahuan dan appresiasiterhadap mekanika tubuh
yang baik.
·
Untuk menolong
siswa memahami dan menghargai macam olah raga yang dapat diminatinya sebagai
penonton.
4. Modifikasi dalam pendidikan jasmani adaptif
Bila kita lihat
masalah dari kelainannya, jenis Anak Berkebutuhan Khusus dikelompokkan menjadi:
a. ABK yang memiliki masalah dalam sensoris
b. ABK yang
memiliki masalah dalam gerak dan motoriknya
c. ABK yang
memiliki masalah dalam belajar
d. ABK yang
memiliki masalah dalam tingkah lakunya
Dari masalah
yang disandang dan karakteristik setiap jenis ABK maka menuntut adanya
penyesuaian dan modifikasi dalam pengajaran Pendidikan Jasmani bagi ABK.
Penyesuaian dan
modifikasi dari pengajaran penjas bagi ABK dapat terjadi pada:
a. Modifikasi aturan main dari aktifitas pendidikan jasmani.
b. Modifikasi
keterampilan dan tehniknya .
c. Modifikasi
tehnik mengajarnya.
d. Modifikasi lingkungannya
termasuk ruang, fasilitas dan peralatannya
Seorang ABK
yang satu dengan yang lain, kebutuhan aspek yang dimodifikasi tidak sama. ABK
yang satu mungkin membutuhkan modifikasi tempat dan arena bermainnya. ABK yang
lain mungkin membutuhkan modifikasi alat yang dipakai dalam kegiatan tersebut.
Tetapi mungkin yang lain lagi disamping membutuhkan modifikasi area bermainnya
juga butuh modifikasi alat dan aturan mainnya. Demikian pula seterusnya,
tergatung dari jenis masalah, tingkat kemampuan dan karakteristik dan kebutuhan
pengajaran dari setiap jenis ABK
5. modifikasi olahraga lari estafet bagi anak ABK yang
dikhususkan pada anak tunarungu dan Grahita sedang.
1. Mofikasi atauran main
Dalam melakukan
permainan ini dalam kita bagi dalam beberapa grup bisa 4 atau 5 grup dalam satu
grup kita batasi 6orang peserta saja. Masing –masing pelari wajib
wajib menyerahkan tongkat estafet kepada temanny satu grupnya apakah itu dengan
menggunakan bantuan guru atau tanpa menggunakan bantuan.Adapun jarak berlari
dari satu peserta ke peserta yang lain kira-kira 1,5 sampai 2 meter .
2. Modifikasi Keterampilan dan tekhnik
Tekhnik memulai
start dan menyerahkan tongkat bagi siswa ABK dapat disesuaikan dengan kondisi
kemampuan siswa tersebut tidak harus sama persis dengan aturan yang sudah baku.
Asalkan siswa dapat begerak dengan efektif itu sudah cukup baik.
3. Modifikasi
lingkungannya termasuk ruang fasilitas dan peralatan
Lingkungan yang
bisa kita gunakan dalam lari estafet ini bisa saja lapangan bulutangkis,
lapangan basket ,aula kelas atau lorong sekolah.
BAB III
KESIMPULAN DAN
SARAN
1. Kesimpulan
. Program
penjas adaptif sangatlah membantu bagi anak tuna rungu dengan pengajaran yang
tepat maka pendidikan olahraga akan mengenai sasarannya. Modifikasi kurikulum
pendidikan penjas adaptif dilakukan terhadap: alokasi waktu, isi/materi
kurikulum, proses belajar-mengajar, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan
pengelolaan kelas.
2. Saran
Anak tuna rungu
bukan momok yang harus dikucilkan dalam pembelajaran penjas disekolah maupun
temannya dan masyarakat bahkan mereka harus mendapatkan perhatian yang lebih
terkhusus untuk mendapatkan pendidikan yang layak seperti halnya anak yang
normal lainnya.
Sehingga diperlukan
lembaga khusus yang menangani anak tuna rungu. Peserta didik yang menyandang
kelainan demikian juga memperoleh pendidikan yang layak, sebagaimana
diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang dalam hal ini menyatakan dengan
singkat dan jelas bahwa “Tiap-tiap warga negara berhak mendapatkan pengajaran”
yang ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional yang menyatakan bahwa “Warga Negara yang memiliki kelainan
fisik, emosional, mental, intelektual, dan atau sosial berhak memperoleh
pendidikan khusus”.
Borgata Hotel Casino & Spa – Borgata Hotel Casino & Spa
BalasHapusBorgata Hotel 춘천 출장안마 Casino 양산 출장샵 & Spa has an 피망 포커 excellent pool with 강원도 출장샵 indoor pool in the lobby and 여수 출장안마 salon, plus a heated swimming pool for kids