Cari Blog Ini

Kamis, 03 November 2011

A.SISTEM ENDOKRIN MANUSIA

Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.

Kelenjar endokrin (endocrineglarul) terdiri dari
·        kelenjar hipofise atau pituitari (hypophysisor pituitary glanrl) yang terletak di dalam rongga kepala dekat dasar otak;
·        kelenjar tiroid (thyroid glanrl) atau kelenjar gondok yang terletak di leher bagian depan;
·        kelenjar paratiroid (parathyroidglanrl) dekat kelenjar tiroid;
·        kelenjar suprarenal (suprarenalglanrl) yang terletak di kutub atas ginjal kiri-kanan;
·        pulau Langerhans (islets of langerhans) di dalam jaringan kelenjar pankreas
·         kelenjar kelamin (gonarl)laki di testis dan indung telur pada wanita. Placenta dapat juga dikategorikan sebagai kelenjar endokrin karena menghasilkan hormon.
Kelenjar hipofise berukuran tidak lebih besar dari kacang tanah terletak terlindung di dasar tengkorak. Kelenjar ini terbagi atas 2 bagian, bagian depan dan bagian belakang. Bagian belakang merupakan kelanjutan dari hiPotalamus (bagian dari otak). Kelenjar ini menghasilkan hormon pertumbuhan (growth hormone), hormon perangsang tiroid (TSH), perangsang gonad (FSH), dan lain-lain. Hormon pertumbuhan banyak dihasilkan selama masa pertumbuhan, tetapi menurun setelah manusia mencapai usia dewasa. Jika hormon itu dihasilkan dalam jumlah berlebih selama masa pertumbuhan, akan didapatkan anak menjadi sangat tinggi.
Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok berbentuk mirip kupu-kupu yang menempel di bagian depan batang tenggorok (trachea). Kelenjar ini ikut naik turun pada waktu menelan. Pembesaran kelenjar tiroid disebut goiter atau struma. Pembesaran ini dapat disebabkan oleh kebanyakan produksi hormone atau karena kekurangan iodium hingga produksi hormon berkurang, dan pada kasus lain karena tumor. Produksi hormon yang berlebihan dapat menyebabkan gejala jantung berdebar, yang bila berlarut-Iarut akan melemahkan jantung, banyak keringat dan berat badan turun, serta mata menonjol seperti ikan koki. Pembesaran tiroid yang aktif disebut hot nodule dan yang tidak aktif disebut cold nodule.
Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang turut mengatur kadar calcium darah. Kelenjar ini berukuran sebesar beras, beIjumlah 4, terletak di sudut-sudut kelenjar tiroid, karena itu kadang-kadang ikut terpotong pada operasi tiroid. Jika itu terjadi, bagi yang bersangkutan tidak terlalu menjadi masalah jika masih ada 1-2 kelenjar yang tertinggal. Tanpa kelenjar ini yang bersangkutan akan mengalami kejang otot karena gangguan kadar calcium darah.
Kelenjar suprarenal, bagian pinggir (cortex) dan tengah (medulla). Bagian cortexmenghasilkan hormon pengatur keseimbangan cairan dan elektrolit tubuh (adrenocorticotrophichormone, ACTH) dan vital untuk kehidupan. Bagian medulla menghasilkan adrenalin dan juga merupakan bagian dari sistem simpatis. Kelenjar suprarenal juga menghasilkan sex-hormone dalarn jumlah sedikit.
Kelenjar pancreas melalui pulau-pulau langerhans yang tersebar di dalamnya menghasilkan honnon insulin dan glucagon. Kedua hormon ini mengatur kadar dan penggunaan glukosa dalarn darah. Gangguan produksi honnon insulin mengakibatkan terjadinya penyakit diabetes mellitus.

Beberapa macam kelenjar endokrin:
1. Hipofisis (master of glands)
Sebagian besar hormon yang dibentuknya memacu pengeluaran hormon lain. Dibagi menjadi 3 bagian
a hipofisis anterior:
·        Hormon Somatotropin(untuk pembelahan sel,pertumbuhan)
·        Hormon tirotropin(sintesis hormon tiroksin dan pengambilan unsur yodium)
·        Hormon Adrenokortikotropin(merangsang kelenjar korteks membentuk hormon)
·        Hormon Laktogenik(sekresi ASI)
·        Hormon Gonadotropin( FSH pada wanita pemasakan folikel, pada pria pembentukan spermatogonium; LH pada wanita pembentukan korpus luteum,pada pria merangsang sel interstitial membentuk hormon testosteron)
b Hipofisis Medula(membentuk hormon pengatur melanosit)
c Hipofisis posterior
·        Hormon oksitosin(merangsang kontraksi kelahiran)
·        Hormon Vasopresin( merangsang reabsorpsi air ginjal)




B. SISTEM SARAF.

Sistem saraf terbagi dua : sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat. Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang. Upaya tubuh dalam mengadaptasi perubahan berlangsung melalui kegiatan saraf yang dikenal sebagai kegiatan refleks. Bila tubuh tidak mampu mengadaptasinya maka akan terjadi kondisi yang tidak seimbang atau sakit.
Fungsi Saraf
1.      Menerima informasi (rangsangan) dari dalam maupun dari luar tubuh melalui saraf sensori . Saraf sensori disebut juga Afferent Sensory Pathway.
2.      Mengkomunikasikan informasi antara sistem saraf perifer dan sistem saraf pusat.
3.      Mengolah informasi yang diterima baik ditingkat medula spinalis maupun di otak untuk selanjutnya menentukan jawaban atau respon.
4.      Mengantarkan jawaban secara cepat melalui saraf motorik ke organ-organ tubuh sebagai kontrol atau modifikasi dari tindakan. Saraf motorik disebut juga Efferent Motorik Pathway.



A.Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan medula spinalis. SSP dibungkus oleh selaput meningen yang berfungsi untuk melindungi otak dan medula spinalis dari benturan atau trauma. Meningen terdiri atas tiga lapisan yaitu durameter, arachnoid dan piamater.
a.Rongga Epidural
Berada diantara tulang tengkorak dan durameter. Rongga ini berisi pembuluh darah dan jaringan lemak yang berfungsi sebagai bantalan. Bila cidera mencapai lokasi ini akan menyebabkan perdarahan yang hebat oleh karena pada lokasi ini banyak pembuluh darah sehingga mengakibatkan perdarahan epidural
b.Rongga Subdural
Berada diantara durameter dan arachnoid, rongga ini berisi berisi cairan serosa.
c.Rongga Sub Arachnoid
Terdapat diantara arachnoid dan piameter. Berisi cairan cerebrospinalis yang salah satu fungsinya adalah menyerap guncangan atau shock absorber. Cedera yang berat disertai perdarahan dan memasuki ruang sub arachnoid yang akan menambah volume CSF sehingga dapat menyebabkan kematian sebagai akibat peningkatan tekanan intra kranial (TIK).
1.Sirkulasi Darah pada Sistem Saraf Pusat
Sirkulasi darah pada sistem saraf terbagi atas sirkulasi pada otak dan medula spinalis. Dalam keadaan fisiologik jumlah darah yang dikirim ke otak sebagai blood flow cerebral adalah 20% cardiac out put atau 1100-1200 cc/menit untuk seluruh jaringan otak yang berat normalnya 2% dari berat badan orang dewasa. Untuk mendukung tercukupinya suplai oksigen, otak mendapat sirkulasi yang didukung oleh pembuluh darah besar.
Suplai Darah Otak
1. Arteri Carotis Interna kanan dan kiri
– Arteri communicans posterior
Arteri ini menghubungkan arteri carotis interna dengan arteri cerebri posterior
– Arteri choroidea anterior, yang nantinya membentuk plexus choroideus di dalam ventriculus lateralis
– Arteri cerebri anterrior
Bagian ke frontal disebelah atas nervus opticus diantara belahan otak kiri dan kanan. Ia kemudian akan menuju facies medialis lobus frontalis cortex cerebri. Daerah yang diperdarahi arteri ini adalah:
a)      facies medialis lobus frontalis cortex cerebro,
b)      facies medialis lobus parietalis,
c)      facies convexa lobus frontalis cortex cerebri,
d)      facies convexa lobus parietalis cortex cerebri,
e)      Arteri cerebri media
– Arteri cerebri media
2. Arteri Vertebralis kanan dan kiri
Arteri Cerebri Media
Berjalan lateral melalui fossa sylvii dan kemudian bercabang-cabang untuk selanjutnya menuju daerah insula reili. Daerah yang disuplai darah oleh arteri ini adalah Facies convexa lobus frontalis coretx cerebri mulai dari fissura lateralis sampai kira-kira sulcus frontalis superior, facies convexa lobus parielatis cortex cerebri mulai dari fissura lateralis sampai kira-kira sulcus temporalis media dan facies lobus temporalis cortex cerebri pada ujung frontal.
Arteri Vertebralis kanan dan kiri
Arteri vertebralis dipercabangkan oleh arteri sub clavia. Arteri ini berjalan ke kranial melalui foramen transversus vertebrae ke enam sampai pertama kemudian membelok ke lateral masuk ke dalam foramen transversus magnum menuju cavum cranii. Arteri ini kemudian berjalan ventral dari medula oblongata dorsal dari olivus, caudal dari tepi caudal pons varolii. Arteri vertabralis kanan dan kiri akan bersatu menjadi arteri basilaris yang kemudian berjalan frontal untuk akhirnya bercabang menjadi dua yaitu arteri cerebri posterior kanan dan kiri. Daerah yang diperdarahi oleh arteri cerbri posterior ini adalah facies convexa lobus temporalis cortex cerebri mulai dari tepi bawah sampai setinggi sulcus temporalis media, facies convexa parietooccipitalis, facies medialis lobus occipitalis cotex cerebri dan lobus temporalis cortex cerebri. Anastomosis antara arteri-arteri cerebri berfungsi utnuk menjaga agar aliran darah ke jaringan otak tetap terjaga secara continue. Sistem carotis yang berasal dari arteri carotis interna dengan sistem vertebrobasilaris yang berasal dari arteri vertebralis, dihubungkan oleh circulus arteriosus willisi membentuk Circle of willis yang terdapat pada bagian dasar otak. Selain itu terdapat anastomosis lain yaitu antara arteri cerebri media dengan arteri cerebri anterior, arteri cerebri media dengan arteri cerebri posterior.
a.Saraf  kranial
Saraf-saraf kranial merupakan saraf yang datang dari batang otak. Jumlah saraf ini ada dua belas, sepuluh di antaranya (saraf III-X) berasal langsung dari batang otak. Saraf-saraf ini terdiri dari N. olfaktori (I), N. optikus (II), N. okulomotoris (III), N. troklearis (IV), N. trigeminus (V), N. abducens (VI), N. facialis (VII), N. vestibulokoklearis (VIII), N. glosofaringeus (IX), N. vagus (X), N. asesorius (XI), dan N. hipoglosus (XII). Digolongkan secara arah penghantaran impulsnya, saraf I, II, dan VIII merupakan berkas saraf sensoris, saraf III, IV, VI, XII merupakan saraf motoris, sedangkan saraf V, VII, IX, X, dan XI merupakan saraf sensoris-motoris.
No
Saraf
Sensoris/motoris
Nuklei
Fungsi
I
Olfaktori
Sensoris
Nuklei olfaktori anterior
Mentransmisikan informasi penciuman
II
Optikus
Sensoris
Nuklei geniculate lateral
Mentransmisikan informasi pendengaran
III
Okulomotoris
Motoris
Nuklei okulomotor, nuklei Edinge-Westphal
Mengatur pergerakan bola mata
IV
Troklearis
Motoris
Nuklei troklear
Depresi dan rotasi lateral bola mata
V
Trigeminus
Sensoris-motoris
Nuklei trigeminal
Menerima sensasi bagian wajah
VI
Abducens
Motoris
Nuklei abducens
Mempersarafi rektus larteral yang menjauhi mata
VII
Facialis
Sensoris-motoris
Nuklei facialis
Menerima sensasi 2/3 bagian lidah dan mempersarafi kelenjar saliva
VIII
Akustikus
Sensoris
Nuklei vestibular, nuklei koklear
Sensitif terhadap bunyi, rotasi dan gravitasi
IX
Glosofaringeus
Sensoris-motoris
Nuklei ambiguus, nuklei saliva inferior, nuklei solitari
Menerima sensasi 1/3 bagian lidah, mempersarafi kelenjar parotis
X
Vagus
Sensoris-motoris
Nuklei ambiguus, nuklei motor vagal dorsal, nuklei solitari
Mempersarafi laringeal dan faringeal, mempersarafi secara parasimpatis visera toraks dan abdominal
XI
Asesorius
Sensoris-motoris
Nuklei ambiguus, nuklei asesoris spinal
Mengontrol pergerakan leher
XII
Hipoglosus
Motoris
Nuklei hipoglossal
Mempersarafi lidah, penting untuk mengunyah dan artikulasi
b.Saraf spinal
Saraf-saraf spinal merupakan saraf yang datang dari korda spinalis. Saraf spinal secara umum terdiri dari saraf aferen dan eferen, di mana serabut untuk saraf aferen berupa dua serabut dorsal yang keluar dari substansi grisea, dan saraf eferen berupa empat serabut ventral yang keluar dari substansi alba. Saraf spinal terdiri dari 8 pasang saraf bagian servikal, 12 pasang saraf bagian torakal, 5 pasang saraf bagian lumbal, 5 pasang saraf bagian sakral, dan 1 pasang saraf bagian koksigeal.
c.Saraf otonom
Saraf otonom terdiri atas neuron yang terdapat pada susunan saraf pusat dan berhubungan dengan ganglion otonom. Jalur saraf otonom yang berjalan dari susunan saraf pusat terdiri dari dua neuron, yaitu neuron praganglion dan neuron pascaganglion. Saraf otonom dibagi menjadi saraf simpatis (terletak di daerah torakolumbal) dan saraf parasimpatis (terletak di daerah kranial dan sakral). Saraf simpatis ditujukan untuk situasi darurat dan aktifitas yang memerlukan tenaga besar, sedangkan saraf parasimpatis ditujukan untuk situasi yang tenang/rileks serta aktifitas umum seperti mencerna
C.  SISTEM MUSCULAR (OTOT)
I. PENGERTIAN SISTEM MUSCULAR

Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi seperti untuk alat gerak, menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah mendapat rangsangan. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
A.     kontraktibilitas : kemampuan untuk berkontraksi / memendek
B.     Ekstensibilitas : kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi
C.     Elastisitas : kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.







II. JENIS OTOT
a) otot lurik
Nama lain: otot rangka, otot serat lintang (musculus striated) atau otot involunter
Struktur : serabut panjang, berwarna/lurik dengan garis terang dan gelap, memiliki inti dalam jumlah banyak dan terletak dipinggir
Kontraksi: menurut kehendak kita (dibawah kendali sistem syaraf pusat), gerakan cepat, kuat, mudah lelah dan tidak beraturan
Struktur anatomi dari otot rangka
b) Otot Polos
Nama lain : otot alat-alat dalam / visceral / musculus nonstriated / otot involunter
Struktur : bentuk serabut panjang seperti kumparan, dengan ujung runcing, dengan inti berjumlah satu terletak dibagian tengah.
Kontraksi : tidak menurut kehendak atau diluar kendali sistem saraf pusat, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah.
d) otot jantung
Nama lain: Myocardium atau musculus cardiata atau otot involunter
struktur : Bentuk serabutnya memanjang, silindris, bercabang. Tampak adanya garis terang dan gelap. Memiliki satu inti yang terletak di tengah
Kontraksi: tidak menurut kehendak, gerakan lambat, ritmis dan tidak mudah lelah
III. FUNGSI SISTEM MUSCULAR
• Sebagai alat gerak, untuk menggerakan tubuh manusia
• Menyimpan glikogen dan menentukan postur tubuh
• Melindungi organ tubuh dari benda tajam dan berbahaya

SUMBER:
http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1964214-sistem-endokrin/#ixzz1PEuf3C13

Tidak ada komentar:

Posting Komentar